Melihat struktur organisasi baku suatu perusahaan, dengan pasti akan dapat dilihat struktur yang menggambarkan kerajaan, dimana satu raja membawahi rakyatnya baik di tingkat departemen, divisi atau perusahaan.
Dengan struktur yang baku tersebut ada beberapa point yang bisa dicermati, antara lain:
- Posisi dibawah adalah posisi yang bertugas membantu posisi diatasnya untuk mencapai target. Supervisor adalah pembantu untuk mencapai target manager. Foreman adalah pembantu untuk mencapai target SPV. Operator adalah pembantu untuk mencapai target Foreman. Jadi secara umum, jabatan lebih rendah adalah pembantu jabatan yang lebih tinggi.
- Secara praktek, bersifat feodal jadi Manager adalah orang yang paling terhormat didepartemen tersebut, sehingga posisi dibawahnya harus menghormati.
- Kemungkinan terjadi fokus pekerjaan yang kurang baik yaitu Asal Bapak Senang, dimana mungkin terjadi entah bagaimanapun caranya yang penting target manager/departemen tercapai.
- Operator hanya dipandang sebagai alat untuk mencapai target departemen, atau lebih parahnya mencapai target pribadi manager.
- Hubungan kerja yang kurang harmonis karena didasari perasaan takut dan hormat hanya karena jabatan yang lebih tingggi.
- Konflik pekerjaan yang terjadi di level bawah kadang kala tidak terlihat dan dipedulikan.
Jika kita mau dan berani melihat struktur dengan cara yang berbeda, dengan cara terbalik, tentunya akan menghasilkan paradigma yang sangat berbeda dan akan membuat arah tingkah laku profesional yang juga berbeda.
Pertanyaannya utama yang harus kita temukan adalah apa yang akan mendorong kita untuk mau dan berani melihat struktur secara terbalik?
Saya mulai melihat secara terbalik, dan alasan yang mendorong saya adalah kenyataan bahwa saya tidak menghasilkan uang untuk perusahaan, dan begitu juga manager manapun, supervisor dan Foreman juga tidak menghasilkan uang. Posisi yang menghasilkan uang (dalam konteks departemen Produksi : menghasilkan produk yang nantinya akan dijual menjadi uang) adalah OPERATOR.
Coba lihat ilustrasi struktur terbalik!
Dengan melihat struktur secara terbalik, banyak prinsip yang bisa ditemukan, antara lain:
- Manager justru adalah Pembantu UMUM yang membantu secara langsung Supervisor mencapai target, membantu foreman dan Operator mencapai target. Secara umum level jabatan atas adalah posisi yang membantu level jabatan yang lebih rendah.
- Operator adalah raja yang sebenarnya yang harus dibantu supaya bekerja dengan produktif. Ketika level ini bekerja dengan semangat, mau bekerja sesuai prosedur (prosedur yang menunjang, bukan prosedur yang menghambat), bekerja dengan efektif dan efisien, akan lebih banyak produk yang dihasilkan, lebih sedikit produk yang rusak, lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk membuat suatu produk, dan lain-lain maka akhirnya menambah keutungan yang menjadi modal perkembangan bersama satu perusahaan.
Dengan konsep ini seorang pemimpin akan terdorong untuk memikirkan strategi dan bertindak dengan arah yang jelas untuk mengembangkan orang yang ada didepartemennya dengan tujuan menciptakan suasana kerja, teknik kerja dan prosedur kerja yang mendorong, menfasilitasi, dan memotivasi operator untuk menghasilkan produk dengan lebih produktif. Karena dorongan ini, seorang pemimpin akan mau:
- Melakukan gemba, dimana sering turun ke lapangan, melihat masalah dengan mata sendiri dengan tujuan mengetahui dengan jelas permasalah teknis yang terjadi dilevel operator yang mengganggu produktifitas dan akhirnya mampu memberikan pilihan solusi yang baik. Tentunya cara pemberian solusi juga harus hati-hati, bukan selalu memberikan "ikannya" tetapi "memberikan "kail" (Semoga bisa dibahas kemudian).
- Memandang operator sebagai manusia yang seutuhnya, yang mempunyai kelebihan (yang kadang tertutupi dengan sangat rapat) sehingga mereka perlu dilatih, dikembangkan, dimotivasi, diberdayakan dan dilibatkan secara langsung dalam usaha-usaha peningkatan produktivitas. Operator bukan sebagai objek, tetapi menjadi subjek.
- Kita sebagai manager, akan memandang penting masalah-masalah yang terjadi dilevel Operator, yang selama ini mungkin diabaikan, karena kita sadar justru masalah dilevel ini yang sangat mengganggu produktivitas.
Tentunya produktivias dan efisiensi cost suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor lain, tetapi menurut saya sudut pandang ini menjadi salah satu faktor besar penentu keberhasilan suatu departemen atau perusahaan.
Semoga dengan tulisan ini, mengingatkan saya pribadi untuk selalu ingat gelar "PEMBANTU UMUM" dan mendorong kita semua untuk berpikir, berdiskusi bahkan berdebat untuk menghasilkan cara-cara yang lebih baik dalam meningkatkan produktivitas.
Terima kasih.
No comments:
Post a Comment